Selasa, 25 Mei 2010

Kiat Sukses Setelah Gagal

Pepatah mengatakan, “Kegagalan adalah sukses yang tertunda”. Pepatah inilah yang sering diucapkan seseorang kepada temannya yang baru saja mengalami kegagalan. Tapi apakah benar demikian ?
Benarkah setelah gagal seseorang akan sukses?
Sebenarnya kalimat tersebut merupakan kalimat sugestif untuk menyuntikkan semangat bagi mereka yang baru saja mengalami kegagalan.
Bagi Anda yang baru saja gagal, tidak perlu sedih berlarut-larut. Agar kegagalan berubah menjadi kesuksesan, berikut beberapa solusinya:

1. Bersikap Positif Terhadap Kegagalan
Ingatlah, bahwa kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa adanya sikap positif anda akan semakin stres setelah gagal. Anda seakan kehilangan energi untuk bangkit kembali karena selalu dibayang-bayangi takut gagal. Dengan bersikap positif anda mampu memandang sesuatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus di alami. Dengan demikian mental anda akan semakin kuat. Percayalah anda dapat mengambil hikmah dari sebuah kegagalan.

2. Mencari Penyebab Kegagalan
Coba Anda renungi diri sendiri, apa yang menyebabkan anda gagal ? Secara umum, ada 2 hal yaitu faktor Internal dan Eksternal. Faktor Internal adalah berasal dari dalam diri. Mungkin Anda kurang memiliki semangat dan motivasi dalam mengerjakan sesuatu, atau mungkin tidak disiplin dan ceroboh.
Faktor Eksternal adalah faktor penyebab di luar diri sendiri, misalnya kurang dukungan dari orang-orang terdekat persaingan yang terlalu ketat, atau kurangnya fasilitas.

3. Atasi Kegagalan
Setelah mengetahui apa penyebab kegagalan, cobalah untuk mengatasinya. Tidak perlu sekaligus mengatasi semua penyebab kegagalan, lebih baik anda lakukan secara bertahap tetapi pasti. Usahakan untuk memprioritaskan penyebab utama, kemudian penyebab lainnya. Untuk itu catatlah hal-hal yang sering membuat anda gagal, apakah faktor internal atau eksternal.

4. Menggali Kekuatan Diri
Selain mencari penyebab kegagalan, catatlah apa saja kekuatan dan potensi diri anda, baik yang tersembunyi maupun yang nampak. Kemudian gunakan kekuatan dan potensi secara maksimal.
Galilah potensi-potensi tersembunyi anda yang masih bisa dikembangkan. Jika anda bisa mengembangkan potensi anda dengan baik, percayalah sukses tidak jauh-jauh dari Anda.

5. Tangkap Peluang
Jangan hanya diam meratapi nasib. Anda harus lebih jeli menangkap peluang atau kesempatan, Ingat anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu jika anda sendiri tidak pernah berusaha mencarinya. Begitu anda tahu ada peluang, tangkaplah jangan menunggu sampai besok.

6. Trial And Error
Untuk meraih kesuksesan anda perlu melakukan trial and error. Hal ini merupakan salah satu tolak ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu, sebelum mencoba lagi, pikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalaupun terjadi kesalahan kembali, jangan ragu-ragu melakukan perbaikan dan terus mencoba sampai anda berhasil mengatasinya. Kunci utama Trial And Error adalah kerja keras dan tetap semangat.

Dengan demikian anda telah berdamai dengan kegagalan. Sehingga kegagalan bukan lagi momok yang menakutkan, melainkan sesuatu yang harus dilawan dan dihadapi.
(Tabloid Info Lowongan Kerja. Edisi 164/30 Juli-6 Agustus 2008)
Read More.....

Motivasi Awal dari Sebuah Kesuksesan

A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhan.

B. Motivasi dan Harapan
1. Hierarkhi kebutuhan Maslow
Menurut Abraham Maslow kebutuhan orang bergantung pada apa yang telah mereka miliki, suatu kebutuhan yang telah terpenuhi bukan faktor motivasi lagi. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki kepentingan dari yang teredah ke yang tertinggi.

2. Harapan sebagai dasar utama motivasi
Motivasi bukan saja karena adanya kebutuhan, melaikan lebih karena adanya harapan akan dapat dipenuhinya kebutuhan itu. Harapan merupakan dasar penentu timbulnya motivasi.

C. Bentuk-bentuk Motivasi
1. Motivasi dan Manipulasi
Manipulasi adalah suatau cara untuk menggerakkkan seseorang untuk melakukan sesuatu, namun hal itu dia lakuakan karena orang lain menginginkan dia untuk melakukannya. Sedangkan motivasi adalah menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu sebab dia sendiri ingin melakukan hal itu. Dengan kata lain manipulasi bersumber dari luar diri sedangkan motivasi berasal dari dalam diri sendiri.
2. Motivasi berdasarkan sikap
Motivasi berdasarkan sikap merupakan motivasi yang lahir dari diri sendiri, manyangkut bagaimana seseorang berpikir dan merasa. Motivasi berdasarkan sikap adalah bagaimana seseorang merasakan masa depan dan bagaimana mereka bereaksi terhadap masa lampau.
3. Motivasi Berdasarkan imbalan
Motivasi disebut berdasarkan imbalan apabila seseorang melakukan suatu aktivitas karena adanya suatu imbalan yang akan diterima. Imbalan yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk lain, seperti pengakuan, penghargaan, pembebasan, penguasaan, dan sebagainya.
4. Motivasi dan lingkungan
Ada banyak tempat dimana seseorang sangat termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas terdorong oleh sikap dasarnya yang memeng mau melakukannya, namun lama-kelamaan menjadi tidak efektif karena berbagai kendala lingkungan menghadangnya.
5. Gambaran orang yang termotivasi
Orang yang termotivasi dapat kelihatan dari penampilannya : dari cara berpakaian, cara berjalan, bahasa tubuh ( wajah, mata, eksprsi, dsb ). Bahasa tubuh kadang lebih otentik menyampaikan informasi yang benar tentang keadaan seseorang. Salah satu cara yang memperlihatkan termotivasi-tidaknya seseorang adalah dengan komunikasi, melalui lisan, isyarat atau bentuk lain. Orang yang termotivasi tampak memiliki energi yang amat berlimpah sehinga banyak hal yang dapat dia lakukan dan diselesaikan, walaupun dia punya banyak kesibukan.



D. Cara Memotivasi Diri
1. Memotivasi diri melalui rasa percaya diri
Beberapa hal yang berkaitan dengan pembangunan motivasi diri dengan membangun kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.
a. Hindari mencari cari alasan
Hindari kata-kata seperti Saya Tidak Bisa, gantilah segera dengan kata-kata seperti Saya Bisa, Saya Mampu. Seseorang yang percaya diri adalah seseorang yang percaya pada kemampuannya untuk melakukan sesuatu tugas tertentu dan mencoba untuk mengubah kemampuan yang dirasakan menjadi hasil yang nyata.
b. Gunakan daya imajinasi
Gambarkan wujud apa yang anda inginkan. Semakin anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu hasil yang positif.
c. Jangan takut gagal
Takut gagal akan mengurangi kepercayaan diri, dan dengan sendirinya juga akan mengurangi motivasi diri sendiri. Satu-satunya cara untuk menaklukkan ketakutan adalah dengan melakukan hal yang ditakutkan itu.
d. Perhatikan penampilan
Penampilan lahiriah dapat memberi pengaruh besar bagi kepercayaan diri sendiri. Orang yang yakin akan penampilannya aklan lebih gampang mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang diinginkannya.

2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran
Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa yang ingin mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas di mana tenaga hendak diarahkan.
3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan sukses yang pernah diraih
Setiap orang sekurang-kurangnya dalam satu hal kecil pernah meraih sukses dalam hidupnya. Sukses masa lalu dapat menjadi bahan bakan yang dapat mengobarkan kepercayaan pada diri sendiri.

E. Beberapa Hambatan Tumbuhnya Motivasi
1. Kurang percaya diri
Penyebabnya :
• Rasa percaya diri hilang karena pengaruh perkataan orang lain, yang cenderung memberikan penilaian negatif terhadap apa yang kita lakukan
• Rasa kurang percaya diri yang disebabkan oleh pengondisian yang kita alami semasa kanak-kanak
• Rasa rendah diri karena pengalaman masa lalu, dimana orang pernah bahkan sudah beberapa kali mengalami kegagalan

2. Kecemasan berlebihan
Kecemasan adalah perasaan yang menghinggapi orang manakala ia terbayang akan apa yang bakal menimpa dirinya bila gagal.

3. Opini negatif
Opini negatif dapat sampai kepada kita dari berbagai sumber. Opini negatif tentang sesuatu dapat membuat seseorang menjadi tidak antusias dan termotivasi tentang sesuatu itu.
4. Merasa bukan bagian dari kelompok atau sasaran yang lebih besar.

F. Disiplin Mendukung motivasi
Motivasi perlu didukung oleh disiplin yang yang tinggi. Disiplin diri mencakup : sikap konsisten berjuang mencapai target yang sudah ditetapkan, mendahulukan yang utama dan mendesak tanpa mengabaikan kebutuhan-kebutuhan lain yang juga penting, dan tidak menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan. Dalam memenuhi kebutuhan dan harapan-harapan kita, kita tetap dituntut menghormati aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku.
Read More.....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Photobucket
Ad